Membuat Kartu dan Pengisian Saldonya


Dalam bab ini akan ada banyak hal yang akan dimuat. Karena ini materi pembuatan kartu-kartu dan pengisian saldonya. Beberapa kartu yang biasa dibuat dalam MYOB adalah kartu piutang, kartu utang, kartu item perlengkapan (supplies), kartu item barang dagang, dan kartu aset tetap. Kartu-kartu ini akan mempermudah kita dalam proses pengerjaan akuntansi secara komputer.


Membuat Kartu Piutang dan Pengisian Saldonya
Yang pertama adalah Kartu Piutang atau bisa disebut dengan kartu pelanggan. Berisi informasi tentang pelanggan, meliputi identitas, history, dan data lainnya. Kartu piutang ini berfungsi sebagai tempat mencatat mutase piutang dagang sebagai akibat dari transaksi penjualan atau pelunasan piutang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kartu piutang adalah satu kartu untuk satus pelanggan, penentuan termin pembayaran, denda keterlambatan, dan pajak. Langkah-langkah untuk membuat Kartu Piutang adalah sebagai berikut:
Pada tampilan Command Centre pilih Card File > Card List > New

Lengkapi Profile Kartu Piutang
Keterangan:
Card Type= Dipilih Customer karena kita membuat kartu Pelanggan/Piutang
Designation= Dipilih Company ketika pelanggan kita berbentuk suatu badan usaha, perusahaan dll. Dan dipilih Individual ketika pelanggan kita perseorangan.
Name= diisi dengan nama pelanggan
Card ID= diisi dengan ID/kode pelanggan
Address= diisi dengan alamat pelanggan
City= diisi dengan kota pelanggan
State= diisi dengan provinsi pelanggan
Postcode= diisi dengan kode pos pelanggan
Country= diisi dengan negara pelanggan
Phone= diisi dengan nomor telepon pelanggan
Fax= diisi dengan faximile pelanggan
Email= diisi dengan surat elektronik pelanggan
Website= diisi dengan halaman situs pelanggan
Salutation= diisi dengan panggilan dari orang yang dapat dihubungi. Contoh: Bapak, Ibu, Sdr, Mr, Mrs dll
Contact= diisi dengan nama orang yang dapat dihubungi. Ada hubungannya dengan kolom Salutation

Setelah Profile terisi sesuai dengan informasi, lanjutnya adalah mengisi bagian Selling Detail.
Keterangan:
Sale Layout= untuk menentukan jenis tampilan penjualan ke pelanggan. Biasanya dipilih Item
Income Account= untuk menentukan akun pendapatan untuk menampung pendapatan dari hasil penjualan pada pelanggan
Receipt Memo= untuk membuat catatan singkat tentang penjualan
Salesperson= untuk mencatat nama orang (sales) yang melakukan penjualan
Sale Comment= untuk memilih komentar singkat untuk pelanggan
Shipping Method= artinya untuk memilih cara pengiriman barang
Customer Billing Rate= untuk memasukkan nilai rata-rata dari tiap transaksi penjualan ke pelanggan
Credit Limit= untuk menampilkan batasan kredit yang diberikan untuk pelanggan
ABN= untuk memasukkan nomor perijinan perusahaan dari pelanggan
ABN Branch= untuk memasukkan nomor perijinan lainnya dari perusahaan pelanggan
Tax ID number= untuk memasukkan nomor pajak dari pelanggan
Tax Code= untuk memilih kode pajak yang digunakan saat transaksi dengan pelanggan. Biasanya PPN atau VAT
Freight Tax Code= untuk memilih kode pajak yang dikaitkan untuk pengangkutan penjualan. Biasanya N-T
Use Customer’s Tax Code= untuk menandakan tax code dan freight tax code yang sudah ditentukan akan digunakan saat transaksi
Payment is Due= untuk menentukan jenis perhitungan termin untuk pelanggan

Terdapat 6 metode:
- C.O.D artinya pembayaran dilakukan ketika barang dikirimkan ke konsumen atau yang biasa kita sebut sebagai penjualan secara tunai
- Prepaid artinya pembayaran dilakukan ketika terjadi transaksi
- In a given # of Days artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon, ditetapkan mulai dari tanggal transaksi
- On a Day of the Month artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berdasarkan hari dan tanggal yang kita tetapkan dalam Discount Date dan Balance Due Date dalam bulan yang sama
 - # of Days after EOM artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku pada tanggal setelah berakhirnya bulan transaksi
- Days of Month after EOM artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku setelah berakhirnya bulan transaksi, berdasarkan hari dan tanggal yang telah kita tetapkan dalam Discont Date dan Balance Due Date

Discount Days= menentukan jumlah hari pembayaran setelah transaksi untuk mendapatkan potongan
Balance Due Days= menentukan jumlah hari pembayaran setelah transaksi tanda jatuh tempo
% Discount for Early Payment= menentukan besar % potongan yang diperoleh dari transaksi bila pembayaran dilaksanakan pada saat Discount Days masih berlaku
% Monthly Charge for Late Payment= menentukan besar % denda yang dikenakan dari transaksi bila pembayaran telah melampaui jatuh tempo
Volume Discount %= menentukan besar % potongan yang diberikan dengan jumlah pembelian tertentu

Contoh gambar diatas adalah kondisi dimana pelanggan memiliki syarat pembayaran dengan bentuk termin yang umum digunakan di Indonesia yaitu 2/10 n/30 denda 1%. Dapat diartikan dengan mendapat diskon 2% jika melunasi 10 hari setelah terjadinya transaksi. Batas pelunasannya 30 hari setelah terjadinya transaksi. Dan mendapat denda jika melebihi batas waktu pelunasan sebesar 1%. Lakukan hal yang sama jika terdapat lebih dari satu pelanggan.

Setelah kartunya kita buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu piutang yang sudah kita buat tadi. Langkahnya adalah pada Toolbar dipilih Setup > Balance > Customer Balance > Add Sale

Pada halaman Customer Balance (sebelum klik Add Sale) disitu akan menampilkan daftar pelanggan yang sudah kita buat tadi. Selanjutnya lengkapi Historical Sale sesuai dengan daftar saldo piutang. Jika sudah selesai klik Record
Keterangan:
Customer Name= terisi dengan nama pelanggan yang akan kita isikan saldonya
Terms= otomatis keluar sesua dengan termin yang kita buat
Invoice= bisa diisikan dengan kode piutang atau nomor faktur
Date= diisi dengan tanggal piutangnya
Customer PO #= diisi dengan nomor referensi pemesanan barang dari pelanggan (jika ada)
Memo= diisi dengan keterangan. Biasanya diisi dengan saldo awal piutang
Total Including Tax= diisi dengan jumlah piutangnya
Tax Code= dipilih kode pajak yang digunakan. Jika di daftar saldo piutang terdapat kolom yang menyertakan pajak maka kode pajaknya dipilih PPN/sejenisnya. Tapi, jika di daftar saldo piutang tersebut tidak ada kolom yang menyertakan pajak, maka dapat dipilih N-T
Job= diisi dengan kode Job jika ada.

Jika kita sudah mengisikan semua saldo piutang yang sudah ada dengan benar, maka saat record saldo yang terakhir akan muncul notifikasi yang menyatakan anda benar (Congratulations!). Dan pastikan Out of Balance Amount Rp 0,00 dan klik Close jika sudah selesai

Membuat Kartu Utang dan Pengisian Saldonya
Kartu yang kedua adalah Kartu Utang atau bisa disebut dengan kartu pemasok. Berisi informasi tentang pemasok, meliputi identitas, history, dan data lainnya. Kartu utang ini berfungsi sebagai tempat mencatat mutasi utang dagang sebagai akibat dari transaksi pembelian atau pembayaran utang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kartu utang adalah satu kartu untuk satu pemasok, penentuan termin pembayaran, denda keterlambatan, dan pajak. Langkah-langkah untuk membuat Kartu Utang adalah sebagai berikut:
Pada tampilan Command Centre pilih Card File > Card List > New

Lengkapi Profile Kartu Utang.
Keterangan:
Card Type= Dipilih Supplier karena kita membuat kartu Pemasok/utang
Designation= Dipilih Company ketika pemasok kita berbentuk suatu badan usaha, perusahaan dll. Dan dipilih Individual ketika pemasok kita perseorangan.
Name= diisi dengan nama pelanggan
Card ID= diisi dengan ID/kode pelanggan
Address= diisi dengan alamat pelanggan
City= diisi dengan kota pelanggan
State= diisi dengan provinsi pelanggan
Postcode= diisi dengan kode pos pelanggan
Country= diisi dengan negara pelanggan
Phone= diisi dengan nomor telepon pelanggan
Fax= diisi dengan faximile pelanggan
Email= diisi dengan surat elektronik pelanggan
Website= diisi dengan halaman situs pelanggan
Salutation= diisi dengan panggilan dari orang yang dapat dihubungi. Contoh: Bapak, Ibu, Sdr, Mr, Mrs dll
Contact= diisi dengan nama orang yang dapat dihubungi. Ada hubungannya dengan kolom Salutation

Setelah Profile terisi sesuai dengan informasi, lanjutnya adalah mengisi bagian Buying Detail.
Keterangan:
Bagian ini kita cukup mengganti
Purchase Layout= untuk menentukan jenis tampilan penjualan ke pemasok. Biasanya dipilih Item
Tax Code= untuk memilih kode pajak yang digunakan saat transaksi dengan pelanggan. Biasanya PPN atau VAT
Freight Tax Code= untuk memilih kode pajak yang dikaitkan untuk pengangkutan pembelian. Biasanya N-T
Payment is Due= untuk menentukan jenis perhitungan termin untuk pelanggan

Terdapat 6 metode:
- C.O.D artinya pembayaran dilakukan ketika barang dikirimkan ke konsumen atau yang biasa kita sebut sebagai penjualan secara tunai
- Prepaid artinya pembayaran dilakukan ketika terjadi transaksi
- In a given # of Days artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon, ditetapkan mulai dari tanggal transaksi
- On a Day of the Month artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berdasarkan hari dan tanggal yang kita tetapkan dalam Discount Date dan Balance Due Date dalam bulan yang sama
 - # of Days after EOM artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku pada tanggal setelah berakhirnya bulan transaksi
- Days of Month after EOM artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku setelah berakhirnya bulan transaksi, berdasarkan hari dan tanggal yang telah kita tetapkan dalam Discont Date dan Balance Due Date

Discount Days= menentukan jumlah hari pembayaran setelah transaksi untuk mendapatkan potongan
Balance Due Days= menentukan jumlah hari pembayaran setelah transaksi tanda jatuh tempo
% Discount for Early Payment= menentukan besar % potongan yang diperoleh dari transaksi bila pembayaran dilaksanakan pada saat Discount Days masih berlaku
Volume Discount %= menentukan besar % potongan yang diberikan dengan jumlah pembelian tertentu

Contoh gambar diatas adalah kondisi dimana pemasok memiliki syarat pembayaran dengan bentuk termin yang umum digunakan di Indonesia yaitu 1/10 n/30. Dapat diartikan dengan mendapat diskon 1% jika melunasi 10 hari setelah terjadinya transaksi. Batas pelunasannya 30 hari setelah terjadinya transaksi. Lakukan hal yang sama jika terdapat lebih dari satu peemasok.

Setelah kartunya kita buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu utang yang sudah kita buat tadi. Langkahnya adalah pada Toolbar dipilih Setup > Balance > Supplier Balance > Add Purchase

Pada halaman Supplier Balance (sebelum klik Add Purchase) disitu akan menampilkan daftar pemasok yang sudah kita buat tadi. Selanjutnya lengkapi Historical Sale sesuai dengan daftar saldo utang. Jika sudah selesai klik Record
Keterangan:
Supplier Name = terisi dengan nama pemasok yang akan kita isikan saldonya
Terms = otomatis keluar sesua dengan termin yang kita buat
PO# = bisa diisikan dengan kode utang atau nomor faktur
Date = diisi dengan tanggal utangnya
Supplier Inv # = diisi dengan nomor referensi pemesanan barang dari pemasok (jika ada)
Memo = diisi dengan keterangan. Biasanya diisi dengan saldo awal utang
Total Including Tax = diisi dengan jumlah utangnya
Tax Code = dipilih kode pajak yang digunakan. Jika di daftar saldo utang terdapat kolom yang menyertakan pajak maka kode pajaknya dipilih PPN/sejenisnya. Tapi, jika di daftar saldo utang tersebut tidak ada kolom yang menyertakan pajak, maka dapat dipilih N-T
Job = diisi dengan kode Job jika ada.

Jika kita sudah mengisikan semua saldo utang yang sudah ada dengan benar, maka saat record saldo yang terakhir akan muncul notifikasi yang menyatakan anda benar (Congratulations!). dan pastikan Out of Balance Amount Rp 0,00 dan klik Close jika sudah selesai

Membuat Kartu Item Perlengkapan (Supplies) dan Pengisian Saldonya
Kartu yang ketiga adalah Kartu Perlengkapan berfungsi sebagai tempat pencatatan saldo awal dan keluar masuknya setiap perlengkapan. Contoh dari perlengkapan seperti kertas, nota, pulpen, spidol dan lain sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan kartu item perlengkapan:
a) Satu kartu untuk mencatat satu item perlengkapan.
b) Tentukan kuantitas dan harga pokok per unit.

Langkah-langkah membuat kartu perlengkapan:
Klik Command Centre Inventory > Item list > New.

Pada tab Profile ada beberapa poin yang harus disesuaikan.
Item Number= diisi dengan kode perlengkapannya
Name= diisi dengan nama perlengkapan
Karena kita membuat kartu perlengkapan, maka yang diberi tanda centang adalah I Buy This Item dan I Inventory This Item. Kenapa Cuma 2 itu, karena perlengkapan ini sifatnya kita beli dan kita simpan untuk keperluan kantor/usaha. Dan perlengkapan ini tidak untuk dijual. Setelah itu kita link-kan dengan akun perlengkapan.

Pada tab Buying details, kita harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Bought= dipilih kode pajak ketika membeli perlengkapan. Contoh disini PPN.
Buying Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan rim, buah, biji, kodi, liter dan lain-lain.
Untuk membuat kartu perlengkapan yang lainnya (jika ada), maka dapat langsung menekan tombol new. Jika sudah selesai semua kartu perlengkapannya bisa klik OK

Setelah kartunya kita buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu perlengkapannya. Langkahnya adalah pilih menu Inventory > Count Inventory

Selanjutnya kita mengisikan kolom Counted dengan jumlah barangnya. Jika sudah kita klik Adjust Inventory.

Lalu dibagian Default Adjustment Account kita pilih akun Perlengkapannya. Lanjut klik Continue

Dibagian Adjustment Information kita pilih Opening Balance.

Dibagian ini nanti ada beberapa hal yang harus kita sesuaikan.
Inventory Journal Number= diisi dengan nomor/kode jurnalnya
Date= diisikan dengan tanggal. Tanggal disini biasanya diisi dengan tanggal paling awal di convertion month yang kita pilih. Semisal diawal kita menetapkan convertion month desember 2019. Maka tanggalnya kita isi dengan 01/12/2019
Memo= diisikan dengan keterangan. Bisa diisi dengan Saldo Awal Perlengkapan
Kolom Item Number= akan otomatis terisi sendiri sesuai dengan kartu perlengkapan yang kita buat.
Kolom Quantity= otomatis terisi dengan jumlah barang yang kita isikan tadi.
Kolom Unit Cost= kita isi manual dengan harga barang per satuannya
Kolom Amount= otomatis terisi ketika kita sudah mengisi harga satuannya
Kolom Account= otomatis terisi saat kita memilih akun ditampilan Adjusment
Kolom Job= bisa dikosongi
Kolom Memo= bisa dikosongi

Untuk melihat rekapan apakah pencatatan kita sudah benar atau belum kita dapat menekan tombol CTRL+R. Jumlah saldo Awal Perlengkapan harus sama dengan saldo perlengkapan di saldo awal buku besar.

Jika sudah dianggap benar maka klik OK dan kembali ke tampilan tadi dan bisa di klik Record

Membuat Kartu Item Barang Dagangan dan Pengisian Saldonya
Kartu keempat adalah Kartu Barang Dagangan berfungsi sebagai tempat pencatatan saldo awal dan keluar masuknya setiap barang dagangan. Contoh dari barang dagangan, semisal perusahaan tersebut adalah toko peralatan musik, maka barangnya bisa berbentuk drum, keyboard, gitar, bass, salon, mic dan lain-lain. Semisal perusahaannya bergerak di bidang komputer, maka contoh barangnya adalah printer, laptop, flashdisk, mouse, keyboard dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan kartu item barang dagangan:
a) Satu kartu untuk mencatat satu item barang dagangan.
b) Tentukan kuantitas dan harga pokok per unit.

Langkah-langkah membuat kartu barang dagangan:
Klik Command Centre Inventory > Item list > New.

Pada tab Profile ada beberapa poin yang harus disesuaikan.
Item Number= diisi dengan kode barang dagangan
Name= diisi dengan nama barang dagangan
Karena kita membuat kartu barang dagangan, maka yang diberi tanda centang adalah I Buy This Item, I Sell This Item dan I Inventory This Item. Kenapa semuanya, karena barang dagangan ini sifatnya kita beli, kita jual dan kita simpan untuk persediaan. Setelah itu kita link-kan dengan beberapa akun. I Buy kita link-kan dengan akun Cost of Good Sold atau Harga Pokok Penjualan. I Sell kita link-kan dengan akun penjualan. I Inventory kita link-kan dengan akun persediaan.

Pada tab Buying details, kita harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Bought= dipilih kode pajak ketika membeli barang dagangan. Contoh disini PPN.
Buying Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan unit.

Kita lanjut setting di bagian Selling Details. Pada tab Selling details, kita harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Sold= dipilih kode pajak ketika menjual barang dagangan. Contoh disini PPN.
Selling Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan unit.
Untuk membuat kartu barang dagangan yang lainnya (jika ada), maka dapat langsung menekan tombol new. Jika sudah selesai semua kartu barang dagangannya bisa klik OK

Setelah kartunya kita buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu barang dagangan. Langkahnya adalah pilih menu Inventory > Count Inventory

Selanjutnya kita mengisikan kolom Counted dengan jumlah barangnya. Jika sudah kita klik Adjust Inventory.

Lalu dibagian Default Adjustment Account kita pilih akun Persediaan Barang Dagangannya. Lanjut klik Continue

Dibagian Adjustment Information kita pilih Opening Balance.

Dibagian ini nanti ada beberapa hal yang harus kita sesuaikan.
Inventory Journal Number= diisi dengan nomor/kode jurnalnya
Date= diisikan dengan tanggal. Tanggal disini biasanya diisi dengan tanggal paling awal di convertion month yang kita pilih. Semisal diawal kita menetapkan convertion month desember 2019. Maka tanggalnya kita isi dengan 01/12/2019
Memo= diisikan dengan keterangan. Bisa diisi dengan Saldo Awal Persediaan Barang Dagangan
Kolom Item Number= akan otomatis terisi sendiri sesuai dengan kartu barang dagangan yang kita buat.
Kolom Quantity= otomatis terisi dengan jumlah barang yang kita isikan tadi.
Kolom Unit Cost= kita isi manual dengan harga beli barang per satuannya
Kolom Amount= otomatis terisi ketika kita sudah mengisi harga satuannya
Kolom Account= otomatis terisi saat kita memilih akun ditampilan Adjusment
Kolom Job= bisa dikosongi
Kolom Memo= bisa dikosongi

Untuk melihat rekapan apakah pencatatan kita sudah benar atau belum kita dapat menekan tombol CTRL+R. Saldo awal perlengkapan harus sama dengan saldo persediaan barang dagangan di saldo awal buku besar

Jika sudah dianggap benar maka klik OK dan kembali ke tampilan tadi dan bisa di klik Record

Membuat Kartu Item Aset Tetap dan Pengisian Saldonya
Kartu yang kelima adalah Kartu Aset Tetap berfungsi sebagai tempat pencatatan saldo awal dan keluar masuknya setiap asset tetap. Dalam pembuatan kartu asset tetap kurang lebih sama seperti membuat kartu perlengkapan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan kartu item asset tetap:
a) Satu kartu untuk mencatat satu item aset tetap.
b) Tentukan kuantitas dan harga pokok per unit.

Langkah-langkah membuat kartu aset tetap:
Klik Command Centre Inventory > Item list > New.

Pada tab Profile ada beberapa poin yang harus disesuaikan.
Item Number= diisi dengan kode asset tetap
Name= diisi dengan nama asset tetap
Karena kita membuat kartu aset tetap, maka yang diberi tanda centang adalah I Buy This Item dan I Inventory This Item. Kenapa cuma dua, karena aset tetap ini sifatnya kita beli, dan kita simpan. Dan tidak kita jual karena kita pakai sendiri. Setelah itu kita link-kan dengan akun peralatan jika itu jenisnya peralatan. Dan dapat dipilih dengan akun aset tetap lainnya. Disesuaikan dengan jenis aktivanya.

Pada tab Buying details, kita harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Bought= dipilih kode pajak ketika membeli aset tetap. Contoh disini PPN.
Buying Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan unit.

Untuk membuat kartu aset tetap yang lainnya (jika ada), maka dapat langsung menekan tombol new. Jika sudah selesai semua kartu aset tetapnya bisa klik OK

Setelah kartunya kita buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu aset tetap. Langkahnya adalah pilih menu Inventory > Count Inventory

Selanjutnya kita mengisikan kolom Counted dengan jumlah barangnya. Jika sudah kita klik Adjust Inventory.

Lalu dibagian Default Adjustment Account kita pilih akun Peralatannya. Lanjut klik Continue

Dibagian Adjustment Information kita pilih Opening Balance.

Dibagian ini nanti ada beberapa hal yang harus kita sesuaikan.
Inventory Journal Number= diisi dengan nomor/kode jurnalnya
Date= diisikan dengan tanggal. Tanggal disini biasanya diisi dengan tanggal paling awal di convertion month yang kita pilih. Semisal diawal kita menetapkan convertion month desember 2019. Maka tanggalnya kita isi dengan 01/12/2019
Memo= diisikan dengan keterangan. Bisa diisi dengan Saldo Awal Peralatan
Kolom Item Number akan otomatis terisi sendiri sesuai dengan kartu peralatan yang kita buat.
Kolom Quantity= otomatis terisi dengan jumlah barang yang kita isikan tadi.
Kolom Unit Cost= kita isi manual dengan harga barang per satuannya
Kolom Amount= otomatis terisi ketika kita sudah mengisi harga satuannya
Kolom Account= otomatis terisi saat kita memilih akun ditampilan Adjusment
Kolom Job= bisa dikosongi
Kolom Memo= bisa dikosongi

Untuk melihat rekapan apakah pencatatan kita sudah benar atau belum kita dapat menekan tombol CTRL+R. Saldo awal peralatan harus sama dengan saldo peralatan di saldo awal buku besar

Jika sudah dianggap benar maka klik OK dan kembali ke tampilan tadi dan bisa di klik Record

Demikian materi pembuatan kartu piutang, kartu utang, kartu item perlengkapan (supplies), kartu item barang dagang, dan kartu aset tetap serta pengisian saldonya. semoga dapat membantu memahami penggunaan aplikasi MYOB.

Catatan: semua materi ini berdasarkan MYOB Accounting Plus v18 ED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar