Dalam bab ini akan ada banyak
hal yang akan dimuat. Karena ini materi pembuatan kartu-kartu dan pengisian
saldonya. Beberapa kartu yang biasa dibuat dalam MYOB adalah kartu piutang,
kartu utang, kartu item perlengkapan (supplies), kartu item barang dagang, dan
kartu aset tetap. Kartu-kartu ini akan mempermudah kita dalam proses pengerjaan
akuntansi secara komputer.
Membuat
Kartu Piutang dan Pengisian Saldonya
Yang pertama adalah Kartu Piutang atau bisa
disebut dengan kartu pelanggan. Berisi informasi tentang pelanggan, meliputi
identitas, history, dan data lainnya. Kartu piutang ini berfungsi sebagai
tempat mencatat mutase piutang dagang sebagai akibat dari transaksi penjualan
atau pelunasan piutang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kartu
piutang adalah satu kartu untuk satus pelanggan, penentuan termin pembayaran,
denda keterlambatan, dan pajak. Langkah-langkah untuk membuat Kartu Piutang
adalah sebagai berikut:
Pada tampilan Command
Centre pilih Card File > Card List > New
Lengkapi Profile Kartu
Piutang
Keterangan:
Card Type= Dipilih
Customer karena kita membuat kartu Pelanggan/Piutang
Designation= Dipilih
Company ketika pelanggan kita berbentuk suatu badan usaha, perusahaan dll. Dan
dipilih Individual ketika pelanggan kita perseorangan.
Name= diisi dengan nama
pelanggan
Card ID= diisi dengan
ID/kode pelanggan
Address= diisi dengan
alamat pelanggan
City= diisi dengan kota
pelanggan
State= diisi dengan
provinsi pelanggan
Postcode= diisi dengan
kode pos pelanggan
Country= diisi dengan
negara pelanggan
Phone= diisi dengan
nomor telepon pelanggan
Fax= diisi dengan
faximile pelanggan
Email= diisi dengan
surat elektronik pelanggan
Website= diisi dengan
halaman situs pelanggan
Salutation= diisi dengan
panggilan dari orang yang dapat dihubungi. Contoh: Bapak, Ibu, Sdr, Mr, Mrs dll
Contact= diisi dengan
nama orang yang dapat dihubungi. Ada hubungannya dengan kolom Salutation
Setelah Profile terisi
sesuai dengan informasi, lanjutnya adalah mengisi bagian Selling Detail.
Keterangan:
Sale Layout= untuk
menentukan jenis tampilan penjualan ke pelanggan. Biasanya dipilih Item
Income Account= untuk
menentukan akun pendapatan untuk menampung pendapatan dari hasil penjualan pada
pelanggan
Receipt Memo= untuk
membuat catatan singkat tentang penjualan
Salesperson= untuk
mencatat nama orang (sales) yang melakukan penjualan
Sale Comment= untuk
memilih komentar singkat untuk pelanggan
Shipping Method= artinya
untuk memilih cara pengiriman barang
Customer Billing Rate= untuk
memasukkan nilai rata-rata dari tiap transaksi penjualan ke pelanggan
Credit Limit= untuk
menampilkan batasan kredit yang diberikan untuk pelanggan
ABN= untuk memasukkan
nomor perijinan perusahaan dari pelanggan
ABN Branch= untuk
memasukkan nomor perijinan lainnya dari perusahaan pelanggan
Tax ID number= untuk
memasukkan nomor pajak dari pelanggan
Tax Code= untuk memilih
kode pajak yang digunakan saat transaksi dengan pelanggan. Biasanya PPN atau
VAT
Freight Tax Code= untuk memilih
kode pajak yang dikaitkan untuk pengangkutan penjualan. Biasanya N-T
Use Customer’s Tax Code=
untuk menandakan tax code dan freight tax code yang sudah ditentukan akan
digunakan saat transaksi
Payment is Due= untuk
menentukan jenis perhitungan termin untuk pelanggan
Terdapat 6 metode:
- C.O.D artinya
pembayaran dilakukan ketika barang dikirimkan ke konsumen atau yang biasa kita
sebut sebagai penjualan secara tunai
- Prepaid artinya
pembayaran dilakukan ketika terjadi transaksi
- In a given # of Days
artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon, ditetapkan mulai
dari tanggal transaksi
- On a Day of the Month
artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berdasarkan hari dan
tanggal yang kita tetapkan dalam Discount Date dan Balance Due Date dalam bulan
yang sama
- # of Days after EOM artinya tanggal
pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku pada tanggal setelah
berakhirnya bulan transaksi
- Days of Month after EOM
artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku setelah
berakhirnya bulan transaksi, berdasarkan hari dan tanggal yang telah kita
tetapkan dalam Discont Date dan Balance Due Date
Discount Days=
menentukan jumlah hari pembayaran setelah transaksi untuk mendapatkan potongan
Balance Due Days= menentukan
jumlah hari pembayaran setelah transaksi tanda jatuh tempo
% Discount for Early
Payment= menentukan besar % potongan yang diperoleh dari transaksi bila
pembayaran dilaksanakan pada saat Discount Days masih berlaku
% Monthly Charge for Late
Payment= menentukan besar % denda yang dikenakan dari transaksi bila
pembayaran telah melampaui jatuh tempo
Volume Discount %= menentukan
besar % potongan yang diberikan dengan jumlah pembelian tertentu
Contoh gambar diatas
adalah kondisi dimana pelanggan memiliki syarat pembayaran dengan bentuk termin
yang umum digunakan di Indonesia yaitu 2/10 n/30 denda 1%. Dapat diartikan
dengan mendapat diskon 2% jika melunasi 10 hari setelah terjadinya transaksi.
Batas pelunasannya 30 hari setelah terjadinya transaksi. Dan mendapat denda
jika melebihi batas waktu pelunasan sebesar 1%. Lakukan hal yang sama jika
terdapat lebih dari satu pelanggan.
Setelah kartunya kita
buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu piutang yang
sudah kita buat tadi. Langkahnya adalah pada Toolbar dipilih Setup > Balance
> Customer Balance > Add Sale
Pada halaman Customer
Balance (sebelum klik Add Sale) disitu akan menampilkan daftar pelanggan yang
sudah kita buat tadi. Selanjutnya lengkapi Historical Sale sesuai dengan daftar
saldo piutang. Jika sudah selesai klik Record
Keterangan:
Customer Name= terisi
dengan nama pelanggan yang akan kita isikan saldonya
Terms= otomatis keluar
sesua dengan termin yang kita buat
Invoice= bisa diisikan
dengan kode piutang atau nomor faktur
Date= diisi dengan
tanggal piutangnya
Customer PO #= diisi dengan
nomor referensi pemesanan barang dari pelanggan (jika ada)
Memo= diisi dengan
keterangan. Biasanya diisi dengan saldo awal piutang
Total Including Tax=
diisi dengan jumlah piutangnya
Tax Code= dipilih kode
pajak yang digunakan. Jika di daftar saldo piutang terdapat kolom yang
menyertakan pajak maka kode pajaknya dipilih PPN/sejenisnya. Tapi, jika di
daftar saldo piutang tersebut tidak ada kolom yang menyertakan pajak, maka
dapat dipilih N-T
Job= diisi dengan kode
Job jika ada.
Jika kita sudah
mengisikan semua saldo piutang yang sudah ada dengan benar, maka saat record
saldo yang terakhir akan muncul notifikasi yang menyatakan anda benar
(Congratulations!). Dan pastikan Out of
Balance Amount Rp 0,00 dan klik Close jika sudah selesai
Membuat
Kartu Utang dan Pengisian Saldonya
Kartu yang kedua adalah Kartu Utang atau bisa
disebut dengan kartu pemasok. Berisi informasi tentang pemasok, meliputi
identitas, history, dan data lainnya. Kartu utang ini berfungsi sebagai tempat
mencatat mutasi utang dagang sebagai akibat dari transaksi pembelian atau
pembayaran utang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kartu utang
adalah satu kartu untuk satu pemasok, penentuan termin pembayaran, denda
keterlambatan, dan pajak. Langkah-langkah untuk membuat Kartu Utang adalah
sebagai berikut:
Pada tampilan Command
Centre pilih Card File > Card List > New
Lengkapi Profile Kartu
Utang.
Keterangan:
Card Type= Dipilih Supplier
karena kita membuat kartu Pemasok/utang
Designation= Dipilih
Company ketika pemasok kita berbentuk suatu badan usaha, perusahaan dll. Dan
dipilih Individual ketika pemasok kita perseorangan.
Name= diisi dengan nama
pelanggan
Card ID= diisi dengan
ID/kode pelanggan
Address= diisi dengan
alamat pelanggan
City= diisi dengan kota
pelanggan
State= diisi dengan
provinsi pelanggan
Postcode= diisi dengan
kode pos pelanggan
Country= diisi dengan
negara pelanggan
Phone= diisi dengan
nomor telepon pelanggan
Fax= diisi dengan
faximile pelanggan
Email= diisi dengan
surat elektronik pelanggan
Website= diisi dengan
halaman situs pelanggan
Salutation= diisi dengan
panggilan dari orang yang dapat dihubungi. Contoh: Bapak, Ibu, Sdr, Mr, Mrs dll
Contact= diisi dengan
nama orang yang dapat dihubungi. Ada hubungannya dengan kolom Salutation
Setelah Profile terisi
sesuai dengan informasi, lanjutnya adalah mengisi bagian Buying Detail.
Keterangan:
Bagian ini kita cukup
mengganti
Purchase Layout= untuk
menentukan jenis tampilan penjualan ke pemasok. Biasanya dipilih Item
Tax Code= untuk memilih
kode pajak yang digunakan saat transaksi dengan pelanggan. Biasanya PPN atau
VAT
Freight Tax Code= untuk memilih
kode pajak yang dikaitkan untuk pengangkutan pembelian. Biasanya N-T
Payment is Due= untuk
menentukan jenis perhitungan termin untuk pelanggan
Terdapat 6 metode:
- C.O.D artinya
pembayaran dilakukan ketika barang dikirimkan ke konsumen atau yang biasa kita
sebut sebagai penjualan secara tunai
- Prepaid artinya
pembayaran dilakukan ketika terjadi transaksi
- In a given # of Days
artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon, ditetapkan mulai
dari tanggal transaksi
- On a Day of the Month
artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berdasarkan hari dan
tanggal yang kita tetapkan dalam Discount Date dan Balance Due Date dalam bulan
yang sama
- # of Days after EOM artinya tanggal
pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku pada tanggal setelah
berakhirnya bulan transaksi
- Days of Month after EOM
artinya tanggal pembayaran dan tanggal diberikannya diskon berlaku setelah
berakhirnya bulan transaksi, berdasarkan hari dan tanggal yang telah kita
tetapkan dalam Discont Date dan Balance Due Date
Discount Days=
menentukan jumlah hari pembayaran setelah transaksi untuk mendapatkan potongan
Balance Due Days= menentukan
jumlah hari pembayaran setelah transaksi tanda jatuh tempo
% Discount for Early
Payment= menentukan besar % potongan yang diperoleh dari transaksi bila
pembayaran dilaksanakan pada saat Discount Days masih berlaku
Volume Discount %= menentukan
besar % potongan yang diberikan dengan jumlah pembelian tertentu
Contoh gambar diatas
adalah kondisi dimana pemasok memiliki syarat pembayaran dengan bentuk termin
yang umum digunakan di Indonesia yaitu 1/10 n/30. Dapat diartikan dengan
mendapat diskon 1% jika melunasi 10 hari setelah terjadinya transaksi. Batas
pelunasannya 30 hari setelah terjadinya transaksi. Lakukan hal yang sama jika
terdapat lebih dari satu peemasok.
Setelah kartunya kita
buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu utang yang
sudah kita buat tadi. Langkahnya adalah pada Toolbar dipilih Setup > Balance
> Supplier Balance > Add Purchase
Pada halaman Supplier
Balance (sebelum klik Add Purchase) disitu akan menampilkan daftar pemasok yang
sudah kita buat tadi. Selanjutnya lengkapi Historical Sale sesuai dengan daftar
saldo utang. Jika sudah selesai klik Record
Keterangan:
Supplier Name = terisi
dengan nama pemasok yang akan kita isikan saldonya
Terms = otomatis keluar
sesua dengan termin yang kita buat
PO# = bisa diisikan
dengan kode utang atau nomor faktur
Date = diisi dengan
tanggal utangnya
Supplier Inv # = diisi dengan
nomor referensi pemesanan barang dari pemasok (jika ada)
Memo = diisi dengan
keterangan. Biasanya diisi dengan saldo awal utang
Total Including Tax =
diisi dengan jumlah utangnya
Tax Code = dipilih kode
pajak yang digunakan. Jika di daftar saldo utang terdapat kolom yang
menyertakan pajak maka kode pajaknya dipilih PPN/sejenisnya. Tapi, jika di
daftar saldo utang tersebut tidak ada kolom yang menyertakan pajak, maka dapat
dipilih N-T
Job = diisi dengan kode
Job jika ada.
Jika kita sudah
mengisikan semua saldo utang yang sudah ada dengan benar, maka saat record
saldo yang terakhir akan muncul notifikasi yang menyatakan anda benar
(Congratulations!). dan pastikan Out of
Balance Amount Rp 0,00 dan klik Close jika sudah selesai
Membuat
Kartu Item Perlengkapan (Supplies) dan Pengisian Saldonya
Kartu yang ketiga adalah Kartu Perlengkapan
berfungsi sebagai tempat pencatatan saldo awal dan keluar masuknya setiap
perlengkapan. Contoh dari perlengkapan seperti kertas, nota, pulpen, spidol dan lain sebagainya.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyiapkan kartu item perlengkapan:
a) Satu kartu untuk
mencatat satu item perlengkapan.
b) Tentukan kuantitas dan
harga pokok per unit.
Langkah-langkah membuat kartu
perlengkapan:
Klik Command Centre
Inventory > Item list > New.
Pada tab Profile ada
beberapa poin yang harus disesuaikan.
Item Number= diisi dengan
kode perlengkapannya
Name= diisi dengan nama
perlengkapan
Karena kita membuat kartu
perlengkapan, maka yang diberi tanda centang adalah I Buy This Item dan I
Inventory This Item. Kenapa Cuma 2 itu, karena perlengkapan ini sifatnya kita
beli dan kita simpan untuk keperluan kantor/usaha. Dan perlengkapan ini tidak
untuk dijual. Setelah itu kita link-kan dengan akun perlengkapan.
Pada tab Buying details, kita
harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Bought= dipilih kode pajak ketika membeli perlengkapan. Contoh disini PPN.
Buying Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan rim, buah, biji, kodi, liter dan lain-lain.
Untuk membuat kartu
perlengkapan yang lainnya (jika ada), maka dapat langsung menekan tombol new.
Jika sudah selesai semua kartu perlengkapannya bisa klik OK
Setelah kartunya kita
buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu
perlengkapannya. Langkahnya adalah pilih menu Inventory > Count Inventory
Selanjutnya kita
mengisikan kolom Counted dengan
jumlah barangnya. Jika sudah kita klik Adjust
Inventory.
Lalu dibagian Default Adjustment Account kita pilih
akun Perlengkapannya. Lanjut klik Continue
Dibagian Adjustment
Information kita pilih Opening Balance.
Dibagian ini nanti ada
beberapa hal yang harus kita sesuaikan.
Inventory Journal Number= diisi dengan nomor/kode jurnalnya
Date= diisikan dengan
tanggal. Tanggal disini biasanya diisi dengan tanggal paling awal di convertion
month yang kita pilih. Semisal diawal kita menetapkan convertion month desember
2019. Maka tanggalnya kita isi dengan 01/12/2019
Memo= diisikan dengan
keterangan. Bisa diisi dengan Saldo Awal Perlengkapan
Kolom Item Number= akan otomatis
terisi sendiri sesuai dengan kartu perlengkapan yang kita buat.
Kolom Quantity= otomatis
terisi dengan jumlah barang yang kita isikan tadi.
Kolom Unit Cost= kita isi
manual dengan harga barang per satuannya
Kolom Amount= otomatis
terisi ketika kita sudah mengisi harga satuannya
Kolom Account= otomatis
terisi saat kita memilih akun ditampilan Adjusment
Kolom Job= bisa dikosongi
Kolom Memo= bisa
dikosongi
Untuk melihat rekapan
apakah pencatatan kita sudah benar atau belum kita dapat menekan tombol CTRL+R. Jumlah saldo Awal Perlengkapan harus sama dengan saldo perlengkapan di saldo awal buku besar.
Jika sudah dianggap benar
maka klik OK dan kembali ke tampilan tadi dan bisa di klik Record
Membuat
Kartu Item Barang Dagangan dan Pengisian Saldonya
Kartu keempat adalah Kartu Barang Dagangan
berfungsi sebagai tempat pencatatan saldo awal dan keluar masuknya setiap barang
dagangan. Contoh dari barang dagangan, semisal perusahaan tersebut adalah toko peralatan musik, maka barangnya bisa berbentuk drum, keyboard, gitar, bass, salon, mic dan lain-lain. Semisal perusahaannya bergerak di bidang komputer, maka contoh barangnya adalah printer, laptop, flashdisk, mouse, keyboard dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyiapkan kartu item barang dagangan:
a) Satu kartu untuk
mencatat satu item barang dagangan.
b) Tentukan kuantitas dan
harga pokok per unit.
Langkah-langkah membuat kartu
barang dagangan:
Klik Command Centre
Inventory > Item list > New.
Pada tab Profile ada
beberapa poin yang harus disesuaikan.
Item Number= diisi dengan
kode barang dagangan
Name= diisi dengan nama barang
dagangan
Karena kita membuat kartu
barang dagangan, maka yang diberi tanda centang adalah I Buy This Item, I Sell
This Item dan I Inventory This Item. Kenapa semuanya, karena barang dagangan
ini sifatnya kita beli, kita jual dan kita simpan untuk persediaan. Setelah itu
kita link-kan dengan beberapa akun. I Buy kita link-kan dengan akun Cost of
Good Sold atau Harga Pokok Penjualan. I Sell kita link-kan dengan akun
penjualan. I Inventory kita link-kan dengan akun persediaan.
Pada tab Buying details, kita
harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Bought= dipilih kode pajak ketika membeli barang dagangan. Contoh disini PPN.
Buying Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan unit.
Kita lanjut setting di
bagian Selling Details. Pada tab Selling details,
kita harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Sold= dipilih kode pajak ketika menjual barang dagangan. Contoh disini PPN.
Selling Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan unit.
Untuk membuat kartu barang
dagangan yang lainnya (jika ada), maka dapat langsung menekan tombol new. Jika
sudah selesai semua kartu barang dagangannya bisa klik OK
Setelah kartunya kita
buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu barang
dagangan. Langkahnya adalah pilih menu Inventory > Count Inventory
Selanjutnya kita
mengisikan kolom Counted dengan
jumlah barangnya. Jika sudah kita klik Adjust
Inventory.
Lalu dibagian Default Adjustment Account kita pilih
akun Persediaan Barang Dagangannya. Lanjut klik Continue
Dibagian Adjustment
Information kita pilih Opening Balance.
Dibagian ini nanti ada
beberapa hal yang harus kita sesuaikan.
Inventory Journal Number= diisi dengan nomor/kode jurnalnya
Date= diisikan dengan
tanggal. Tanggal disini biasanya diisi dengan tanggal paling awal di convertion
month yang kita pilih. Semisal diawal kita menetapkan convertion month desember
2019. Maka tanggalnya kita isi dengan 01/12/2019
Memo= diisikan dengan
keterangan. Bisa diisi dengan Saldo Awal Persediaan Barang Dagangan
Kolom Item Number= akan otomatis
terisi sendiri sesuai dengan kartu barang dagangan yang kita buat.
Kolom Quantity= otomatis
terisi dengan jumlah barang yang kita isikan tadi.
Kolom Unit Cost= kita isi
manual dengan harga beli barang per satuannya
Kolom Amount= otomatis
terisi ketika kita sudah mengisi harga satuannya
Kolom Account= otomatis
terisi saat kita memilih akun ditampilan Adjusment
Kolom Job= bisa dikosongi
Kolom Memo= bisa
dikosongi
Untuk melihat rekapan
apakah pencatatan kita sudah benar atau belum kita dapat menekan tombol CTRL+R.
Saldo awal perlengkapan harus sama dengan saldo persediaan barang dagangan di
saldo awal buku besar
Jika sudah dianggap benar
maka klik OK dan kembali ke tampilan tadi dan bisa di klik Record
Membuat
Kartu Item Aset Tetap dan Pengisian Saldonya
Kartu yang kelima adalah Kartu Aset Tetap
berfungsi sebagai tempat pencatatan saldo awal dan keluar masuknya setiap asset
tetap. Dalam pembuatan kartu asset tetap kurang lebih sama seperti membuat
kartu perlengkapan.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyiapkan kartu item asset tetap:
a) Satu kartu untuk
mencatat satu item aset tetap.
b) Tentukan kuantitas dan
harga pokok per unit.
Langkah-langkah membuat kartu
aset tetap:
Klik Command Centre
Inventory > Item list > New.
Pada tab Profile ada
beberapa poin yang harus disesuaikan.
Item Number= diisi dengan
kode asset tetap
Name= diisi dengan nama asset
tetap
Karena kita membuat kartu
aset tetap, maka yang diberi tanda centang adalah I Buy This Item dan I Inventory
This Item. Kenapa cuma dua, karena aset tetap ini sifatnya kita beli, dan kita
simpan. Dan tidak kita jual karena kita pakai sendiri. Setelah itu kita
link-kan dengan akun peralatan jika itu jenisnya peralatan. Dan dapat dipilih
dengan akun aset tetap lainnya. Disesuaikan dengan jenis aktivanya.
Pada tab Buying details, kita
harus menyesuaikan beberapa poin.
Tax Code When Bought= dipilih kode pajak ketika membeli aset tetap. Contoh disini PPN.
Buying Unit of Measure= diisi dengan satuan barangnya. Maksimal 5 karakter. Contoh diisi dengan unit.
Untuk membuat kartu aset
tetap yang lainnya (jika ada), maka dapat langsung menekan tombol new. Jika
sudah selesai semua kartu aset tetapnya bisa klik OK
Setelah kartunya kita
buat, langkah selanjutnya adalah mengisi saldo awal ditiap kartu aset tetap. Langkahnya adalah pilih menu Inventory > Count Inventory
Selanjutnya kita
mengisikan kolom Counted dengan
jumlah barangnya. Jika sudah kita klik Adjust
Inventory.
Lalu dibagian Default Adjustment Account kita pilih
akun Peralatannya. Lanjut klik Continue
Dibagian Adjustment
Information kita pilih Opening Balance.
Dibagian ini nanti ada
beberapa hal yang harus kita sesuaikan.
Inventory Journal Number= diisi dengan nomor/kode jurnalnya
Date= diisikan dengan
tanggal. Tanggal disini biasanya diisi dengan tanggal paling awal di convertion
month yang kita pilih. Semisal diawal kita menetapkan convertion month desember
2019. Maka tanggalnya kita isi dengan 01/12/2019
Memo= diisikan dengan
keterangan. Bisa diisi dengan Saldo Awal Peralatan
Kolom Item Number akan otomatis
terisi sendiri sesuai dengan kartu peralatan yang kita buat.
Kolom Quantity= otomatis
terisi dengan jumlah barang yang kita isikan tadi.
Kolom Unit Cost= kita isi
manual dengan harga barang per satuannya
Kolom Amount= otomatis
terisi ketika kita sudah mengisi harga satuannya
Kolom Account= otomatis
terisi saat kita memilih akun ditampilan Adjusment
Kolom Job= bisa dikosongi
Kolom Memo= bisa
dikosongi
Untuk melihat rekapan
apakah pencatatan kita sudah benar atau belum kita dapat menekan tombol CTRL+R.
Saldo awal peralatan harus sama dengan saldo peralatan di saldo awal buku besar
Jika sudah dianggap benar
maka klik OK dan kembali ke tampilan tadi dan bisa di klik Record
Demikian materi pembuatan
kartu piutang, kartu utang, kartu item perlengkapan (supplies), kartu item
barang dagang, dan kartu aset tetap serta pengisian saldonya. semoga dapat membantu memahami penggunaan aplikasi MYOB.
Catatan: semua materi ini
berdasarkan MYOB Accounting Plus v18 ED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar